Mengenal Anak Berkebutuhan Khusus dan Cara Menanganinya



 Resensi ini dimuat di Perada Koran Jakarta edisi Kamis, 24 Agustus 2017.

Judul                  : Tuhan Tidak Salah Desain 
Pengarang          : Ning Nathan 
Penerbit             : Gramedia Pustaka Utama 
Cetakan             : I, 2016 
Dimensi             : xxvii + 171 hal 
ISBN                 : 978-602-03-3594-0


Tuhan tidak salah desain, kurang-lebih, baik-buruk, benar-salah hanyalah persepsi manusia. Termasuk mengenai anak-anak berkebutuhan khusus yang sering dianggap sebuah kesalahan bagi kebanyakan orang. Padahal, mereka adalah ciptaan Tuhan yang unik, sama seperti manusia yang lain. Bahkan tanpa disadari, sebenarnya mereka juga memiliki kemampuan dan kelebihan khusus yang tak dimilliki semua orang.
Tidak sedikit orang hebat dan berpengaruh di dunia adalah orang yang memiliki kondisi khusus ini. Seperti Stephen Wiltshire, seorang seniman terkenal kelahiran London yang dulunya penyandang autisme dan tidak mampu berbahasa verbal. Atau aktris populer pemegang banyak award bergengsi Whoopi Goldberg yang dulunya seorang penderita disleksia. Bahkan, pembasket terkenal Michael Jordan juga termasuk salah satu anak berkebutuhan khusus. Mereka berhasil membuktikan bahwa menjadi berbeda itu bukan sebuah kesalahan.
Fenomena keberadaan anak berkebutuhan khusus menjadi perhatian serius di banyak kalangan seluruh dunia. Dari data pada tahun 2013, ada 1 dari 691 bayi yang dilahirkan di Amerika Serikat adalah penyandang kebutuhan khusus. Begitu juga di negara-negara lain yang mengalami kenaikan kelahiran anak berkebutuhan khusus yang cukup signifikan (xxii-xxiv). Tapi, keadaan ini tidak bisa disembuhkan apalagi dihilangkan karena sebenarnya fenomena ini bukanlah sebuah penyakit.
Secara garis besar, buku Tuhan Tidak Salah Desain karya Ning Nathan ini bertujuan untuk menginspirasi para orangtua anak berkebutuhan khusus untuk bangkit. Berdamai dengan kondisi anak mereka, serta menjadi orang yang berdaya guna bagi sesama orangtua anak berkebutuhan khusus dalam beberapa tahapan. Namun, yang paling penting dari semua tahapan yang dikemukakan adalah penerimaan terhadap anak-anak ini. Tidak menyalahkan siapa pun dan terus berkembang.
Salah satu cara melatih perkembangan mereka adalah dengan membantunya menemukan apa yang mereka bisa kuasai. Seorang anak tunanetra pasti sulit menjadi seorang pelukis, guru atau polisi meski itu tidak menutup kemungkinan. Tapi, mereka biasanya hebat di bidang lain seperti musik. Begitu pula seseorang yang mengalami kesulitan belajar khusus. Mereka mungkin sulit berkonsentrasi di satu pelajaran atau apa pun, tapi mereka unggul di bidang lainnya. Jangan lihat mereka dari apa yang tidak mampu mereka lakukan, tapi lihat mereka dari apa yang mampu mereka lakukan.
Siapa pun orangnya, sekecil apapun, pada skala dan ruang lingkup apapun, punya tujuan dalam melalui hidupnya. Termasuk mereka, anak-anak istimewa ini.
‘Tidak masalah menjadi orang autistik. Akupun tidak dapat membedakan antara menjadi autistik atau tidak. Karena aku tidak pernah menjadi orang normal. Tapi, aku bahagia dengan diriku. Dan aku rasa, itu adalah tujuan hidup semua orang. Menjadi bahagia.’ (26-27)
Mengenal Anak Berkebutuhan Khusus dan Cara Menanganinya Mengenal Anak Berkebutuhan Khusus dan Cara Menanganinya Reviewed by Aulia Maysarah on 08.51 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.