Lomba Resensi Matahari Tere Liye
Sisi
Lain Kehidupan Bumi
Dalam rangka turut meramaikan lomba resensi novel Matahari karya Tere Liye yang diadakan oleh Penerbit Gramedia, ikutan ngeresensi buku satu ini deh.
Sebenarnya naskah resensi ini pernah dimuat di Radar Sampit edisi 11 September 2016 lalu, tapi gak apa yah diikutkan lagi di sini. #Senyuminadminnyalaludijitak. Wkwkwk
Oke, makasih banyak. Selamat membaca, :)
Oke, makasih banyak. Selamat membaca, :)
Judul
Buku : Matahari
Pengarang
: Tere Liye
Penerbit
: Gramedia Pustaka Utama
Dimensi
: 400 hlm, 20 cm
Cetakan
: II, Agustus 2016
ISBN
: 978-602-03-3211-6
Dunia
tak pernah sesederhana yang terlihat. Bumi yang diisi kehidupan segala makhluk
di permukaan. Lebih dari itu, bumi sebenarnya memiliki bagian lain yang juga
sama-sama berpenghuni. Setidaknya, begitulah dunia yang digambarkan penulis
pada buku ini.
Selain
permukaan bumi yang dihuni makhluk dari klan tanah, ada juga bagian lain yang
dihuni klan bulan, matahari dan bintang. Semua klan itu punya kelebihan dan
kekurangan masing-masing. Selama ini mereka hidup berdampingan dalam damai dan
tak saling bersinggungan sampai kekuatan jahat dan ambisi mencoba mengacau.
Setelah
melakukan perjalanan ke klan bulan dan klan matahari pada buku sebelumnya, tiga
remaja yang terdiri dari Raib, seorang putri dari klan bulan, Seli si petarung
klan matahari dan Ali, si jenius dari klan tanah kini kembali melakukan
perjalanan ke klan bintang. Meski tidak menggunakan buku kehidupan yang
dimiliki Raib, mereka pergi menggunakan Ily, kapsul perak buatan Ali yang
dirancang untuk mengenang teman mereka.
Mereka
sampai di klan bintang setelah mendapat beberapa rintangan dan disambut Faar,
klan bintang keturunan klan bulan. Dia adalah ketua di sebuah lembah hijau yang
damai. Sayang, petualangan mereka yang awalnya seru berubah drastis ketika
Sekretaris Dewan Kota membawa mereka ke Kota Zaramaraz untuk dikarantina karena
kekuatan yang mereka miliki. Raib bisa menghilang, Seli bisa mengeluarkan petir
dan Ali bisa berubah menjadi beruang raksasa. Berbeda dengan klan lain, klan
bintang sangat memusuhi pemilik kekuatan. Mereka lebih memilih mengeksploitasi
teknologi. Mereka bertiga berhasil kabur sebelum sampai tempat karantina.
Sayang, buku kehidupan yang berharga milik Raib hilang.
Dengan
bantuan Faar dan Kaar, mereka bertiga menyusup ke markas Dewan Kota untuk
mengambil kembali buku kehidupan. Mereka bertarung sampao akhir hingga kembali
tertangkap. Empat hari kemudian, Raib tersadar dalam sel. Tak bisa melakukan
apa-apa.
Hidup
itu adalah petualangan. Semua orang memiliki petualangannya masing-masing.
Maka, jadilah seorang petualang yang melakukan hal terbaik. (Hlm.
362)
Berkat
ucapan Ali, berkat penjelasan buku kehidupan yang berhasil mereka ambil, Raib
paham tentang kekuatan paling tinggi. Dia mendapatkannya, berhasil kabur
bersama yang lain. Namun, sebelum mereka berhasil pulang, mereka mendapat kabar
mengerikan. Perang antar klan telah di depan mata.
Banyak
orang terlalu penuh ambisi atas kekuasaan, tak peduli dengan orang lain yang
pada akhirnya membawa masalah. Sekretaris Dewan Kota yang hendak menguasai
seluruh klan bintang contohnya. Beliau menghalalkan segala cara untuk menggapai
keinginan. Tapi, apa yang dia dapat? Tak ada.
Keyakinan,
keteguhan hati adalah kunci penyelesaian masalah. Apa pun bisa diselesaikan
asal dengan sungguh-sungguh. Percaya. Seperti halnya Raib, Seli dan Ali yang
percaya atas kemampuan mereka.
Dan
di atas segalanya, hal yang paling utama adalah persahabatan. Dengan keyakinan
terhadap sahabat, itu merupakan obat paling mujarab untuk banyak hal. Tak ada
yang tak bisa dilakukan jika bersama. Gotong royong. Hal yang perlu dipupuk
setiap orang agar saling peduli satu sama lain. Bukan malah saling membenci dan
memperebutkan banyak hal.
Lomba Resensi Matahari Tere Liye
Reviewed by Aulia Maysarah
on
00.54
Rating:
Tidak ada komentar: